PESAN TUHAN (Melalui Covid 19)

PESAN TUHAN (Melalui Covid 19)

Oleh: Tuan Haji Ab Halim Ismail

Datangnya menembus benteng menerjah gerbang

Bak halimunan, tidak terimbas dek mata telanjang

Panahannya, tidak tertepis

Sumpahannya, tidak tertangkis

Umpama roh jahat

Terlepas dari kendi tersumbat

Merajalela menebus dendam kesumat.

Merayau menyebar bencana

Menyelinap gerobok dan istana

Bagai Kelembai menyumpah siapa?

Siapa menyapa, siapa menegur

Apa melintang, apa membujur.

Bertandang tanpa diundang

Menerpa tanpa etika

Sekalipun Raja Agung di ruang istana

Sang Ratu di Mahligai Puspa

Menteri Utama di Anjung Perdana

Akhirnya tersudut, menyendiri membawa diri

Yang gah, yang gagah, yang megah, kini mendiam diri

Bimbang takut bertandang mati

Gilirankukah bakal dijemput pergi?

Pawang bomoh kehilangan jampi

Serapah dan mentera tak terungkap lagi

Separuh usaha, separuh menyerah

Separuh daya, separuh pasrah

Membilang angka menduga waktu

Beriya berdo`a getir berakhir.

Musibah menimpa bukan kebetulan

Peringatan keras dari Tuhan

Untuk manusia di Zaman Edan

Fasad dibuat melampaui sempadan

Angkuh sombong lupakan diri

AI, IoT, AR boleh mengatasi kuasa ilahi?

Tamak berlumba, mengaut laba

Manusia, sombongnya meninggi gunung

Hilang simpati, kasih dan sayang

Tersisa tinggal di tanah gersang

Pada musibah ada mau`izah

`Akal bersih menangkap `ibrah

Insan rabbani kecintaan tuhan.

Pantas beristighfar memohon ampunan

Segera merendah menegas hakikat:

La hawla wa la quwwata illa billah.

Jangan angkuh dan berlaku sombong

Mengaku gagah mengatur dunia

Mana Iron Dome tercanggih penangkis serangan?

Virus halus tidak tertumpas, dibiar memakan korban?

‘Utusan Tuhan’ datang memberi amaran

“Sedar diri, anda hanya makhluk Tuhan!”

Kecil dan kerdil dalam gengaman

Sama sedarjat di mata ilahi

Mengapa membenci sesama sendiri?

Mengapa tidak berlumba mencari Redha-Nya Ilahi?

Demikianlah,

Yang namanya manusia

Terhantuk, baru tertunduk

Terduduk, baru membongkok

Musibah datang, musibah pergi

Meninggal seribu pesan dengan cara tersendiri.

“Diarah Tuhan, AKU datang lagi!”

12 April 2020

Penulis adalah Timbalan Presiden Wadah Pencerdasan Umat Malaysia (WADAH).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *